Lumpuh Layu
Lumpuh Layu : Penyakit Yang Menyerang Saraf Pusat

Lumpuh Layu : Penyakit Yang Menyerang Saraf Pusat

Lumpuh Layu : Penyakit Yang Menyerang Saraf Pusat

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Lumpuh Layu
Lumpuh Layu : Penyakit Yang Menyerang Saraf Pusat

Lumpuh Layu Atau Lebih Di Kenal Dalam Dunia Medis Sebagai Poliomyelitis Atau Polio, Adalah Penyakit Infeksi Serius Yang Di Sebabkan Oleh Virus Polio. Penyakit ini menyerang sistem saraf pusat, khususnya sumsum tulang belakang. Dan dapat menyebabkan kelumpuhan yang permanen pada penderitanya. Meskipun hampir seluruh dunia telah berhasil mengendalikan polio berkat upaya imunisasi yang luas. Tetapi penyakit ini tetap menjadi ancaman kesehatan di beberapa daerah, terutama di Negara dengan tingkat vaksinasi rendah. Sehingga penyebab utama dari penyakit ini adalah virus polio, yang tergolong dalam keluarga Picornaviridae dan genus Enterovirus.

Ada beberapa tipe virus polio yang di kenal, yaitu Tipe 1 (P1), Tipe 2 (P2), dan Tipe 3 (P3). Maka dengan tipe 1 menjadi penyebab utama kasus kelumpuhan. Dan virus polio menyerang sistem saraf pusat, khususnya sel saraf motorik di sumsum tulang belakang yang mengontrol gerakan otot tubuh. Oleh sebab itu virus polio menyebar terutama melalui jalur fekal oral, yang berarti bahwa virus dapat di tularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus polio. Sehingga di daerah dengan sanitasi yang buruk, resiko penularan Lumpuh Layu sangat tinggi.

Serta virus juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Terutama melalui sekresi dari saluran pencernaan atau cairan tubuh seperti air liur dan cairan pernapasan. Karena virus polio dapat hidup di luar tubuh dalam waktu yang cukup lama, terutama dalam tinja yang terkontaminasi. Oleh karena itu, kebersihan yang buruk, seperti kurangnya fasilitas sanitasi yang memadai, meningkatkan resiko penyebaran. Maka virus polio biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut, seringkali melalui makanan atau air yang terkontaminasi Lumpuh Layu.

Lumpuh Layu Lebih Sering Menyerang Sel Saraf Motorik Di Sumsum Tulang Belakang

Dan setelah memasuki saluran pencernaan, virus dapat menembus dinding usus dan memasuki aliran darah. Maka dari sini, virus akan menyebar ke berbagai bagian tubuh, termasuk sumsum tulang belakang dan otak. Oleh sebab itu Lumpuh Layu Lebih Sering Menyerang Sel Saraf Motorik Di Sumsum Tulang Belakang. Yang bertugas mengirimkan sinyal dari otak ke otot untuk menggerakkan tubuh. Sehingga ketika virus merusak atau membunuh sel saraf motorik ini, otot yang di kendalikan oleh saraf tersebut menjadi lemah dan lumpuh. Karena virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada bagian tubuh yang di pengaruhi oleh sel saraf yang rusak.

Dan ini sering terjadi pada otot kaki, tetapi bisa juga menyerang otot lainnya, termasuk otot pernapasan, yang dapat mengancam nyawa. Maka untuk mencegah infeksi polio, vaksinasi adalah langkah yang paling efektif. Karena vaksin polio, baik yang oral (OPV) maupun inaktif (IPV), sangat efektif untuk mencegah penularan virus dan mengurangi dampak penyakit ini. Oleh sebab itu berkat program vaksinasi yang luas, polio telah hampir punah di seluruh dunia. Tetapi di beberapa negara dengan tingkat imunisasi rendah, virus ini masih bisa di temukan.

Gejala polio bervariasi tergantung pada jenis infeksi dan seberapa parah serangan virus pada sistem saraf.  Maka beberapa orang yang terinfeksi virus polio tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Dan sementara sebagian lainnya bisa mengembangkan kelumpuhan permanen. Oleh sebab itu penting untuk memahami gejala polio karena deteksi dini dapat membantu dalam penanganan dan pencegahan penyebaran lebih lanjut. Hal ini biasanya berkembang dalam tiga fase, masa inkubasi, fase akut, dan fase komplikasi. Sehingga gejala pertama biasanya muncul setelah masa inkubasi sekitar 6-20 hari setelah terpapar virus.

Fase Awal Polio Sering Kali Mirip Dengan Penyakit Lain

Fase Awal Polio Sering Kali Mirip Dengan Penyakit Lain, seperti flu atau infeksi saluran pernapasan dan bisa berlangsung antara 3 hingga 5 hari. Demam ringan hingga sedang yang berlangsung selama beberapa hari. Maka pada banyak kasus, gejala ini bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Tetapi dalam beberapa kasus, virus ini dapat menyerang lebih lanjut ke sistem saraf dan menyebabkan gejala yang lebih parah. Oleh sebab itu sekitar 1 dari 200 orang yang terinfeksi virus polio dapat mengalami bentuk paralitik yang parah.

Sehingga menyebabkan kerusakan permanen pada otot dan kelumpuhan. Gejala yang paling mencolok adalah kelumpuhan atau kelemahan pada otot tubuh, yang bisa terjadi pada satu atau lebih anggota tubuh. Dan kelumpuhan ini biasanya terjadi pada kaki, tetapi bisa juga menyerang lengan, otot pernapasan, atau otot wajah. Maka kelemahan pada salah satu sisi tubuh, sering kali terjadi secara mendadak. Misalnya, otot pada kaki bisa lemah secara tiba-tiba dan membuat seseorang kesulitan berjalan atau berdiri. Serta nyeri dan kekakuan otot yang sangat terasa, terutama di daerah yang terkena kelumpuhan.

Sehingga otot yang lemah bisa menyebabkan rasa sakit dan ketegangan. Dengan refleks tubuh yang normal, seperti ketika kita memukul lutut dan kaki bergerak, bisa hilang pada area yang terkena. Hal ini menunjukkan bahwa saraf motorik telah terganggu oleh virus dan jika otot pernapasan terpengaruh. Maka seseorang mungkin kesulitan bernapas atau bahkan mengalami kegagalan pernapasan. Dan ini adalah bentuk yang sangat serius dan dapat mengancam jiwa, memerlukan perawatan medis segera. Karna kelumpuhan sering kali terjadi secara asimetris, artinya satu sisi tubuh lebih parah terpengaruh daripada sisi lainnya.

Polio Dapat Menyebabkan Kelumpuhan Otot Pernapasan

Pada beberapa kasus, Polio Dapat Menyebabkan Kelumpuhan Otot Pernapasan yang dapat berakibat fatal jika tidak segera di tangani. Maka jika gejala polio menyerang otot tenggorokan, penderita bisa mengalami kesulitan menelan makanan atau minuman. Dan pada beberapa penderita, polio dapat menyebabkan kejang otot atau spasme yang menyakitkan. Oleh sebab itu kasus yang sangat parah, polio dapat menyebabkan kelumpuhan pada seluruh tubuh, meskipun hal ini sangat jarang terjadi. Setelah infeksi awal, sebagian orang yang telah sembuh dari polio dapat mengalami gejala baru beberapa tahun atau bahkan beberapa dekade kemudian.

Sehingga kondisi ini di kenal dengan sebutan Sindrom Pasca Polio. Sehingga ini juga dapat menyerang sistem saraf pusat dan merusak sel saraf motorik di sumsum tulang belakang. Karena sel saraf ini bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal ke otot tubuh, yang memungkinkan pergerakan. Maka ketika sel saraf ini rusak, otot yang terkait menjadi lemah, bahkan bisa lumpuh. Dan kelumpuhan ini bisa bersifat permanen jika terjadi kerusakan parah pada saraf. Hingga saat ini, belum ada pengobatan spesifik yang dapat menyembuhkan polio setelah infeksi terjadi. Tetapi beberapa langkah medis dapat membantu meringankan gejala dan memperbaiki kualitas hidup penderita.

Meskipun tidak ada obat untuk polio, vaksinasi adalah langkah preventif terbaik untuk mencegah infeksi virus ini. Pencegahan polio di lakukan melalui vaksinasi dan hal ini telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi dan mengurangi prevalensi penyakit ini di seluruh dunia. Dengan program imunisasi polio telah berhasil menurunkan jumlah kasus polio di seluruh dunia secara drastis. Sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, dan berbagai organisasi internasional lainnya terus bekerja untuk mengeliminasi polio. Dan sasaran utama mencapai status “bebas polio” di seluruh dunia Lumpuh Layu.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait