Mahasiswa UI Rancang Aplikasi Deteksi Dini Penyakit
Mahasiswa UI Rancang Aplikasi Deteksi Dini Penyakit

Mahasiswa UI Rancang Aplikasi Deteksi Dini Penyakit

Mahasiswa UI Rancang Aplikasi Deteksi Dini Penyakit

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Mahasiswa UI Rancang Aplikasi Deteksi Dini Penyakit
Mahasiswa UI Rancang Aplikasi Deteksi Dini Penyakit

Mahasiswa UI Rancang Aplikasi dari Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Kedokteran berhasil mengembangkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu melakukan deteksi dini terhadap berbagai jenis penyakit. Aplikasi yang diberi nama “MedScan AI” ini diklaim dapat membantu masyarakat dalam mengenali gejala awal penyakit secara cepat dan akurat, hanya melalui ponsel pintar. Inovasi ini menjadi sorotan dalam kompetisi nasional teknologi kesehatan yang digelar pada Mei 2025 lalu.

Ide awal pengembangan aplikasi ini muncul dari keprihatinan terhadap keterbatasan akses layanan kesehatan di daerah terpencil serta lambatnya penanganan medis akibat keterlambatan diagnosis. Menurut ketua tim pengembang, Farhan Aditya, MedScan AI dirancang sebagai alat bantu masyarakat untuk mengenali gejala awal penyakit seperti diabetes, hipertensi, kanker, dan bahkan penyakit menular seperti TBC dan COVID-19. “Kami ingin menciptakan solusi yang bisa diakses siapa saja, bahkan di wilayah dengan fasilitas medis terbatas,” ungkapnya.

Aplikasi ini bekerja dengan cara memproses data gejala yang dilaporkan pengguna melalui serangkaian pertanyaan interaktif dan pencitraan tubuh. Misalnya, pengguna diminta memasukkan keluhan fisik, mengunggah foto bagian tubuh yang bermasalah (seperti ruam kulit), atau merekam suara batuk. AI kemudian menganalisis data tersebut berdasarkan basis pengetahuan medis dan memberikan rekomendasi awal, termasuk saran untuk konsultasi langsung ke dokter jika diperlukan.

Mahasiswa UI Rancang Aplikasi ini mendapat dukungan penuh dari inkubator inovasi UI serta sejumlah mitra industri di bidang teknologi kesehatan. Tim pengembang juga tengah mengurus hak paten dan sertifikasi medis agar aplikasi ini dapat dirilis secara luas ke publik dalam waktu dekat. Menurut jadwal, versi beta dari aplikasi ini akan tersedia di Google Play Store dan App Store pada kuartal ketiga 2025.

Dukungan Akademik Dan Kolaborasi Multidisiplin Dalam Riset Mahasiswa UI Rancang Aplikasi

Dukungan Akademik Dan Kolaborasi Multidisiplin Dalam Riset Mahasiswa UI Rancang Aplikasi yang mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu. Dalam pengembangan aplikasi ini, mahasiswa dari berbagai jurusan berperan penting. Tim inti terdiri dari mahasiswa teknik komputer, ilmu kedokteran, psikologi, dan desain komunikasi visual. Mereka bekerja sama dalam merancang sistem yang tidak hanya canggih secara teknis, tetapi juga mudah digunakan dan sesuai dengan pendekatan etika medis.

Dalam proses pengembangan, tim dibimbing oleh dosen ahli dari dua fakultas utama, yaitu Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) dan Fakultas Kedokteran UI. Prof. dr. Nina Kurnia, salah satu pembimbing tim dari Fakultas Kedokteran UI, menjelaskan bahwa pendekatan interdisipliner ini sangat penting agar hasil riset benar-benar aplikatif dan berdampak nyata. “Mahasiswa kami tidak hanya diminta membuat teknologi, tetapi juga memahami bagaimana teknologi itu digunakan dalam praktik medis dan kehidupan nyata masyarakat,” ujarnya.

Riset ini juga mendapatkan hibah dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Matching Fund. Bantuan dana tersebut digunakan untuk membiayai proses pengembangan, pengujian, serta pelatihan bagi mitra puskesmas yang terlibat dalam uji coba aplikasi. Tidak hanya itu, beberapa mahasiswa program magister turut dilibatkan dalam penelitian lanjutan untuk menyempurnakan algoritma AI yang digunakan.

UI juga mendorong mahasiswa untuk mengikuti kompetisi nasional dan internasional guna mengasah kemampuan serta memperkenalkan hasil inovasi mereka. Dalam ajang Indonesia Healthcare Innovation Challenge 2025, MedScan AI berhasil meraih Juara Pertama dan penghargaan Best User Interface Design. Pengakuan ini membuktikan bahwa inovasi dari kalangan mahasiswa mampu bersaing di tingkat nasional dan berpotensi untuk go international.

Dengan dukungan kuat dari akademisi dan institusi, aplikasi MedScan AI menjadi contoh konkret bagaimana perguruan tinggi mampu melahirkan solusi nyata bagi tantangan di masyarakat. Kolaborasi multidisiplin yang diterapkan dalam proyek ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan inovasi serupa di kampus-kampus lain di Indonesia.

Manfaat Aplikasi MedScan AI Bagi Masyarakat Dan Pelayanan Kesehatan

Manfaat Aplikasi MedScan AI Bagi Masyarakat Dan Pelayanan Kesehatan adalah kemampuannya menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi kesehatan yang cepat, akurat, dan terpercaya. Di tengah maraknya informasi palsu atau hoaks kesehatan di media sosial, MedScan AI hadir sebagai alternatif yang ilmiah dan berbasis data medis yang valid. Aplikasi ini dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna, dengan pilihan bahasa Indonesia dan Inggris, serta fitur panduan suara bagi pengguna difabel.

Bagi masyarakat umum, aplikasi ini sangat bermanfaat dalam membantu proses pengambilan keputusan terkait gejala yang dialami. Misalnya, seseorang yang mengalami batuk berhari-hari bisa langsung menggunakan MedScan AI untuk. Mengetahui apakah gejalanya mengarah pada infeksi saluran pernapasan ringan atau perlu pemeriksaan lebih lanjut. Ini membantu mengurangi beban rumah sakit dari pasien-pasien dengan keluhan ringan yang bisa ditangani secara mandiri.

Bagi tenaga medis, MedScan AI juga memberikan kontribusi nyata. Banyak dokter di puskesmas dan klinik kecil merasa terbantu dengan adanya diagnosis awal yang diberikan aplikasi. Karena memungkinkan mereka memprioritaskan pasien yang membutuhkan penanganan lebih cepat. Aplikasi ini juga memiliki fitur integrasi dengan sistem rekam medis elektronik, sehingga data yang dikumpulkan. Dapat langsung disinkronkan dengan catatan medis pasien di fasilitas kesehatan tertentu.

Dampak sosial dari penggunaan MedScan AI juga mulai terlihat, terutama di wilayah perdesaan. Berdasarkan hasil uji coba di Kabupaten Bogor dan Depok, aplikasi ini membantu warga yang sebelumnya. Enggan ke puskesmas karena faktor biaya atau jarak tempuh. Dengan adanya MedScan AI, warga bisa memperoleh rekomendasi medis awal tanpa harus keluar rumah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit.

Prospek Dan Pengembangan Lanjutan Aplikasi MedScan AI

Prospek Dan Pengembangan Lanjutan Aplikasi MedScan AI memiliki rencana ambisius untuk memperluas jangkauan dan kemampuan aplikasi ke depan. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kemampuan AI untuk mendeteksi lebih banyak jenis penyakit. Termasuk gangguan mental seperti depresi dan kecemasan, yang sering kali tidak terdiagnosis di tahap awal. Untuk ini, mereka menggandeng Fakultas Psikologi UI dalam pengembangan modul tambahan.

Selain itu, integrasi dengan wearable devices seperti smartwatch dan alat pengukur tekanan darah digital juga tengah diuji coba. Dengan fitur ini, MedScan AI akan mampu memantau kondisi kesehatan pengguna secara real-time dan memberikan peringatan. Dini jika terdeteksi anomali, seperti detak jantung yang tidak normal atau kadar gula darah yang melonjak.

Dari sisi penyebaran, tim pengembang bekerja sama dengan startup teknologi kesehatan dan pemerintah daerah untuk mendistribusikan aplikasi ini secara luas. Ada pula rencana untuk menjadikan MedScan AI sebagai bagian dari sistem layanan kesehatan nasional melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Jika berhasil, hal ini akan membuka peluang besar untuk penggunaan aplikasi secara masif dan sistematis di seluruh Indonesia.

Tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah memastikan keamanan data dan privasi pengguna. Karena aplikasi ini mengolah data sensitif, protokol keamanan tingkat tinggi diterapkan, termasuk enkripsi data. Autentikasi dua faktor, dan penyimpanan cloud yang sesuai standar HIPAA. Tim juga menggandeng pakar hukum dari UI untuk memastikan aspek legalitas penggunaan data terpenuhi.

Dengan visi jangka panjang yang jelas dan dukungan dari berbagai pihak, MedScan AI bukan hanya menjadi solusi digital untuk deteksi dini penyakit. Tetapi juga simbol dari potensi besar generasi muda Indonesia dalam menciptakan perubahan positif melalui teknologi dari Mahasiswa UI Rancang Aplikasi.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait