Indonesia Tindak Lanjuti Kesepakatan COP28 Di Kalimantan
Indonesia Tindak Lanjuti Kesepakatan COP28 Di Kalimantan

Indonesia Tindak Lanjuti Kesepakatan COP28 Di Kalimantan

Indonesia Tindak Lanjuti Kesepakatan COP28 Di Kalimantan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Indonesia Tindak Lanjuti Kesepakatan COP28 Di Kalimantan
Indonesia Tindak Lanjuti Kesepakatan COP28 Di Kalimantan

Indonesia Tindak Lanjuti telah mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti kesepakatan. Yang dicapai dalam Konferensi Perubahan Iklim COP28 yang digelar di Dubai pada Desember 2023. Salah satu fokus utama dalam konferensi tersebut adalah komitmen untuk mengurangi emisi karbon. Dan transisi menuju energi terbarukan, dengan target mencapai net zero emissions pada tahun 2050.

Sebagai bagian dari implementasi komitmen tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang Perdagangan Karbon. Perda ini bertujuan untuk mengatur mekanisme perdagangan karbon di daerah tersebut, yang menjadi langkah penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus mendukung pencapaian target nasional dalam mitigasi perubahan iklim. Penyusunan Perda ini merupakan tindak lanjut langsung dari keikutsertaan Pemprov Kaltim dalam pertemuan yang diadakan pada COP28, yang menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung langkah-langkah mitigasi iklim.

Selain itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) juga meluncurkan strategi “Nusantara Net Zero Strategy 2045” di ajang yang sama. Strategi ini bertujuan untuk menjadikan IKN sebagai kota yang bebas emisi karbon pada tahun 2045, sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk mencapai target pengurangan dampak perubahan iklim secara global. Langkah ini menunjukkan tekad Indonesia untuk tidak hanya memenuhi komitmen internasional, tetapi juga memastikan bahwa pembangunan kota baru di Nusantara mengikuti prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan.

Indonesia Tindak Lanjuti melalui langkah-langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam upaya global mengatasi perubahan iklim. Negara ini tidak hanya mengandalkan kebijakan nasional, tetapi juga memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai sektor untuk memastikan bahwa komitmen COP28 dapat direalisasikan secara nyata.

Perkembangan Indonesia Tindak Lanjuti Ini

Perkembangan Indonesia Tindak Lanjuti Ini dengan komitmennya dalam menindaklanjuti hasil kesepakatan COP28 yang berlangsung di Dubai pada Desember 2023. Langkah-langkah konkret sudah mulai dilaksanakan di tingkat nasional maupun daerah untuk mempercepat transisi menuju ekonomi yang rendah karbon dan untuk mencapai target net zero emissions pada tahun 2050.

Salah satu langkah signifikan adalah penyusunan Peraturan Daerah (Perda) tentang Perdagangan Karbon oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Perda ini dirancang untuk mengatur mekanisme perdagangan karbon di wilayah tersebut, yang menjadi bagian dari implementasi kebijakan nasional terkait nilai ekonomi karbon. Dengan adanya aturan ini, diharapkan dapat menciptakan pasar karbon yang mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca serta mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di daerah.

Selain itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) juga meluncurkan strategi “Nusantara Net Zero Strategy 2045” sebagai bagian dari tindak lanjut dari COP28. Strategi ini bertujuan menjadikan IKN sebagai kota dengan emisi karbon nol pada tahun 2045. Beberapa pilar utama dalam strategi ini mencakup pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, penerapan energi terbarukan, pengembangan industri dan transportasi rendah karbon, serta pembangunan infrastruktur hijau yang ramah lingkungan.

Melalui langkah-langkah ini, Indonesia tidak hanya berkomitmen secara global tetapi juga mengambil langkah konkret di tingkat daerah dan kota untuk mencapai tujuan perubahan iklim yang ambisius. Dengan kebijakan yang terintegrasi dan melibatkan berbagai pihak, Indonesia berupaya menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, sekaligus memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.

Kesepakatan COP28

Kesepakatan COP28 yang digelar di Dubai pada Desember 2023, Indonesia segera mengimplementasikan. Berbagai kesepakatan yang dicapai, dengan Kalimantan menjadi salah satu provinsi yang memegang peranan penting dalam tindak lanjut tersebut. Salah satu langkah pertama yang diambil oleh pemerintah daerah adalah penyusunan Peraturan Daerah (Perda). Mengenai perdagangan karbon oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Perda ini bertujuan untuk mengatur mekanisme perdagangan karbon yang efektif di wilayah tersebut. Yang sangat penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta mendukung pencapaian target nasional dalam mitigasi perubahan iklim.

Perdagangan karbon merupakan salah satu instrumen yang telah disepakati di COP28 sebagai bagian dari upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Dengan adanya Perda ini, Kalimantan Timur tidak hanya berkomitmen untuk mengurangi emisi, tetapi juga membuka peluang bagi sektor swasta dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam mekanisme yang memungkinkan pengurangan emisi secara lebih terstruktur dan berbasis pasar. Ini merupakan langkah konkret yang mendukung target Indonesia untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2050.

Selain itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menunjukkan komitmennya dengan meluncurkan strategi “Nusantara Net Zero Strategy 2045” di COP28. Strategi ini bertujuan menjadikan IKN sebagai kota dengan emisi karbon nol pada tahun 2045. IKN akan menjadi contoh kota masa depan yang mengadopsi prinsip keberlanjutan secara menyeluruh, dengan fokus. Pada pemanfaatan energi terbarukan, pembangunan infrastruktur hijau, serta pengelolaan hutan dan penggunaan lahan secara berkelanjutan. Ini juga mencakup pengembangan transportasi yang rendah emisi dan industri yang ramah lingkungan. Sejalan dengan visi Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Melalui langkah-langkah yang konsisten dan terarah, Indonesia bertekad untuk tidak hanya memenuhi komitmen internasional. Dalam mengurangi dampak perubahan iklim, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung pembangunan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Dengan tekad yang kuat, kebijakan yang tepat, dan kolaborasi dari berbagai pihak. Indonesia optimis dapat mencapai target-target ambisius yang telah ditetapkan dalam kesepakatan COP28.

Dampaknya Secara Jangka Panjang

Dampaknya Secara Jangka Panjang dari langkah-langkah yang diambil Indonesia untuk menindaklanjuti kesepakatan COP28. Terutama di Kalimantan dan Ibu Kota Nusantara (IKN), dapat terasa secara signifikan dalam jangka panjang, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Transformasi menuju ekonomi rendah karbon dan pengurangan emisi gas rumah kaca yang lebih terstruktur dapat memberikan dampak positif yang luas.

Secara lingkungan, upaya pengurangan emisi karbon melalui kebijakan perdagangan karbon di Kalimantan Timur. Dan strategi “Nusantara Net Zero Strategy 2045” di IKN dapat membantu Indonesia mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Dengan pengurangan emisi yang signifikan, kualitas udara dan ekosistem di wilayah-wilayah ini diharapkan akan membaik. Pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan penerapan prinsip energi terbarukan akan mengurangi deforestasi. Dan degradasi lingkungan yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Ini juga berpotensi untuk meningkatkan kualitas sumber daya alam yang ada, menjaga keanekaragaman hayati. Dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan stabil.

Dari sisi ekonomi, langkah-langkah tersebut dapat menciptakan peluang baru di sektor energi terbarukan dan teknologi hijau. Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang melibatkan wilayah-wilayah seperti Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi dapat membuka. Lapangan kerja baru dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit energi terbarukan, serta dalam bidang riset dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Industri energi hijau ini juga berpotensi mendatangkan investasi yang besar. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang pada gilirannya akan memperkuat perekonomian nasional.

Secara keseluruhan, meski tantangan besar masih ada, langkah-langkah yang diambil Indonesia. Untuk menindaklanjuti kesepakatan COP28 dapat memberikan dampak positif yang luar biasa dalam jangka panjang, baik dari segi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dengan komitmen yang kuat, kolaborasi yang luas, dan kebijakan yang konsisten, Indonesia memiliki potensi untuk. Menjadi salah satu pemimpin dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan transisi menuju masa depan yang Indonesia Tindak Lanjuti.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait